Stay in touch
Subscribe to our RSS!
Oh c'mon
Bookmark us!
Have a question?
Get an answer!

MAKALAH TEKNIK MENGAJAR DENGAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR

0 komentar
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas kelompok ini dengan judul “TEKNIK MENGAJAR DENGAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR’’ tepat pada waktunya.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen kami Vidya Pratiwi, S.Pd, rekan-rekan sahabat, dan semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan makalah ini, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun, guna memperbaiki dan menyempurnakan makalah ini.
Secerah harapan yang senantiasa digantungkan, mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan umumnya bagi yang senantiasa membaca.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.




Situbondo, 01 Desember 2013



Penulis




BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Program peningkatan mutu pendidikan akan dapat tercapai apabila didukung oleh para guru dengan melaksanakan proses pembelajaran di kelas yang berlangsung baik, berdaya guna dan berhasil guna. Hal ini harus ditunjang oleh adanya kemampuan guru yang memadai, sebab gurulah yang berperan langsung dalam mengajar, mendidik dan melatih para siswa, serta guru pulalah yang sangat berperan dalam meningkatkan mutu penidikan siswa-siswanya. Selain itu guru dipandang sebagai faktor kunci yang setiap hari berhadapan langsung dengan muridnya. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya guru dalam dunia pendidikan.
Media lingkungan alam sekitar sebagai pendidikan di luar ruangan kelas yang berkaitan terutama dengan penggunaan/pemanfaatan sumber daya alam (Lily Barlia, 2008 : 4). Alam sekitar sebagai fundamen pendidikan dan pengajaran memberikan dasar emosiaonal, sehingga anak menaruh perhatian yang spontan terhadap segala sesuatu yang diberikan kepadanya asal itu didasarkan atas dan diambil dari alam sekitar.
Secara harfiah, pembelajaran dengan pendekatan lingkungan sekitar dapat diartikan sebagai proses belajar mengajar yang berorientasi kepada dan berlangsung di lingkungan alam sekitar.
Berdasarkan tujuannya, proses proses pembelajaran dengan pendekatan lingkungan alam sekitar dapat didefinisikan sebagai penggunaan atau pemanfaatan fasilitas-fasilitas yang ada di lingkungan alam sekitar sekolah (Lily Barlia, 2008 : 5). Pendidikan dengan pendekatan lingkungan sekitar, dapat membantu pemenuhan kebutuhan pengetahuan anak didik, juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.


1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa pengertian dari pendekatan lingkungan alam sekitar dan bagaimana konsepnya ?
1.2.2 Model apa saja pembelajaran alam sekitar ?
1.2.3 Teknik apa saja mengajar dengan pendekatan lingkungan alam sekitar ? serta apa saja kelebihan dan kekurangannya ?





BAB 2 PEMBAHASAN
2.1Pengertian dan Konsep Pendekatan Lingkungan Alam Sekitar
Beberapa pendapat mengenai pengertian dan konsep pendekatan lingkungan adalah sebagai berikut:
a) Karli H dan Margaretha (2002: 97), mengatakan bahwa: “pendekatan lingkungan adalah suatu strategi pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sebagai sasaran belajar, sumber belajar, dan sarana belajar. Hal tersebut dapat dimanfaatkan untuk memecahkan masalah lingkungan, dan untuk menanamkan sikap cinta lin-kungan”.
b) Rustaman N (2005:94) mengatakan bahwa “Penggunaan pendekatan lingkungan berarti mengaitkan lingkungan dalam suatu proses belajar mengajar. Lingkungan digunakan sebagai sumber belajar “.
c) Hadiat (1976: 197) mengatakan bahwa: “Pendekatan lingkungan ialah pendekatan melalui lingkungan anak, mendasarkan pelajaran atas keadaan tempat sehari-hari anak-kebun, sawah, hutan, sungai, kampung, industri, alat-alat rumah dan lain sebagainya. Bahan pelajaran disusun atas dasar lingkungan itu”.
d) Nasution N (2000: 5.26), mengatakan: “Pendekatan lingkungan atau karyawisata adalah pendekatan yang berorientasi pada alam bebas dan nyata, tidak selalu harus ke tempat yang jauh, dapat dilakukan di alam sekitar sekolah”.
Dari beberapa pendapat tersebut di atas dapat dikatakan bahwa pengajaran dengan menggunakan pendekatan lingkungan itu esensinya adalah menggunakan atau memanfaatkan lingkungan siswa sebagai sumber belajar untuk keperluan pengajaran dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Dalam pelaksanaannya dapat membawa kelas ke lingkungan dan dapat juga lingkungan dibawa ke sekolah. Ini berarti bahwa pengajaran akan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Mengenai sumber belajar ini Donald P (dalam Sudjana N & Rivai A, 1997 80) mengatakan bahwa: “sumber belajar itu meliputi: pesan (message), manusia (people), bahan (materials), peralatan (device), teknik metode (technique), dan lingkungan (setting)”. Lingkungan sebagai sumber belajar dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu lingkungan sebagai sumber belajar yang dirancang dan lingkungan sebagai sumber belajar yang dimanfaatkan. Contoh lingkungan sebagai sumber belajar yang dirancang antara lain ruangan kelas, studio, perpustakaan, auditorium, laboratorium, aula, bengkel kerja dan sebagainya. Sedangkan lingkungan sebagai sumber belajar yang tidak dirancang antara lain taman, pasar, kebun, sawah, sungai, selokan, kolam, hutan, pabrik, warung, TPA sampah dan sebagainya.
Pemanfaatan lingkungan dalam pengajaran mempunyai keuntungan praktis dan ekonomis. Keuntungan praktis karena mudah diperoleh, sedangkan keuntungan ekonomis karena murah dan dapat dijangkau oleh seluruh siswa. Dengan memanfaatkan lingkungan sekaligus juga memanfaatkan kepedulian siswa untuk mencintai lingkungan belajarnya. Hal ini akan lebih terasa bermakna, bermanfaat dan langsung dapat dirasakan oleh siswa. Dengan demikian baik sekolah yang sudah mempunyai laboratorium lengkap maupun yang sama sekali belum memiliki laboratorium, sama-sama dapat memanfaatkan laboratorium alam sebagai salah satu alternatif proses belajar, terlebih-lebih bagi konteks materi pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah

2.2 Model Pembelajaran Alam Sekitar
Joyce dan Weil (2000) mengemukakan ada empat kategori yang penting diperhatikan dalam model mengajar, yakni model informasi, model personal, model interaksi dan model tingkah laku.
1. Model pemrosesan informasi (Information Processing Models) menjelaskan bagaimana cara individu memberi respon yang datang dari lingkungannya dengan cara mengorganisasikan data, memformulasikan masalah, membangun konsep dan rencana pemecahan masalah serta penggunaan simbol-simbol verbal dan non verbal. Karena itu model ini potensial untuk digunakan dalam mencapai tujuan-tujuan yang berdimensi personal dan sosial
2. Model personal (Personal Family) merupakan rumpun model pembelajaran yang menekankan kepada proses pengembangkan kepribadian lingkungan siswa dengan memperhatikan kehidupan emosional
3. Model sosial (Social Family) menekankan pada usaha mengembangkan kemampuan siswa agar memiliki kecakapan untuk berhubungan dengan orang lain sebagai usaha membangun sikap siswa yang demokratis dengan menghargai setiap perbedaan dalam realitas sosial.
4. Model sistem perilaku dalam pembelajaran (Behavioral Model of Teaching) melalui teori ini siswa dibimbing untuk dapat memecahkan masalah belajar melalui penguraian perilaku kedalam jumlah yang kecil dan berurutan (Syaiful Sagala, 2009 : 180).
Syaiful Sagala, (2009 : 180) mengatakan bahwa gerakan pendidikan yang mendekatkan anak dengan alam sekitarnya adalah gerakan pengajaran alam sekitar, perintis gerakan ini antara lain adalah Fr. Finger (1808-1888) di Jerman dengan “heimatkunde” adalah :
1) Dengan pengajaran alam sekitar, guru dapat memperagakan secara langsung sesuai dengan sifat-sifat atau dasar-dasar pengajaran
2) Pengajaran alam sekitar memberikan kesempatan sebanyak-banyaknya agar anak aktif atau giat tidak hanya duduk, dengar, dan catat saja.
3) Pengajaran alam sekitar memungkinkan untuk memberikan pengajaran totalitas, yaitu suatu bentuk dengan ciri-ciri :
a. Suatu pengajaran yang tidak mengenai pembagian mata pengajaran dalam daftar pengajaran, tetapi guru memahami tujuan pengajaran dan mengarahkan usahanya untuk mencapai tujuan.
b. Suatu pengajaran yang menarik minat, karena segala sesuatu dipusatkan atas suatu bahan pengajaran yang menarik perhatian anak dan diambilkan dari alam sekitarnya.
c. Suatu pengajaran yang memungkinkan segala bahan pengajaran itu berhubungan satu sama lain seerat-eratnya secara teratur
d. Pengajaran alam sekitar memberi kepada anak bahan apersepsi intelektual yang kukuh dan tidak verbalitas.
e. Pengajaran alam sekitar memberikan apersepsi emosional, karena alam sekitar mempunyai ikatan emosional dengan anak

2.3 Teknik-teknik Mengajar dengan Pendekatan Lingkungan Alam Sekitar
Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (1990:210) ada beberapa cara teknik atau cara mengajar dengan pendekatan lingkungan alam sekitar, yaitu :
a. Survey
b. Camping / berkemah
c. Field Trip / karya wisata
Nasution (1976:197) dalam Habiba (2006) mengatakan pendekatan lingkungan atau karyawisata adalah pendekatan yang berorientasi pada alam bebas dan nyata, tidak harus selalu ke tempat yang jauh tetapi dapat dilakukan di lingkungan alam sekitar kita.
a. Praktik Lapangan
b. Mengundang nara sumber
c. Proyek Pelayanan
d. Pengabdian kepada masyarakat

~Kelebihan mengajar dengan pendekatan lingkungan alam sekitar, yaitu :
 Lebih menarik dan tidak membosankan
 Hakikat belajar akan lebih bermakna
 Bahan-bahan yang dapat dipelajari lebih kaya serta lebih faktual sehingga kebenarannya lebih akurat
 Kegiatan belajar siswa lebih komprehensif dan lebih aktif
 Sumber belajar menjadi lebih kaya
 Siswa dapat memahami dan menghayati aspek-aspek kehidupan yang ada di lingkungannya.

~Kekurangan mengajar dengan pendekatan lingkungan alam sekitar, yaitu :
 Volume dan kekuatan suara harus lebih besar, agar dapat ditangkap oleh audiens.
 Guru/dosen harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk memusatkan perhatian audiens.
 Model pembelajaran harus dibuat menarik, variatif
 Sangat tergantung cuaca
 konsentrasi audiens kurang


BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari beberapa penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengajaran dengan menggunakan pendekatan lingkungan alam sekitar adalah menggunakan atau memanfaatkan lingkungan siswa sebagai sumber belajar untuk keperluan pengajaran dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran dengan menggunakan model dan teknik yang sudah ada. Dalam pelaksanaannya dapat membawa kelas ke lingkungan dan dapat juga lingkungan dibawa ke sekolah. Ini berarti bahwa pengajaran akan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

3.2 Saran
Perkembangan teknologi dari tahun ke tahun semakin maju dan kemampuan Sumber Daya Manusia ( SDM ) terus meningkat khususnya bagi seorang guru yang bertugas mendidik dan membimbing siswa agar menjadi anak-anak yang memiliki IPTEK dan siap bersaing dalam menghadapi perkembangan zaman. Untuk itu seorang guru harus kreatif dan inovatif dalam mengajar siswa-siswanya agar tidak membosankan. Salah satu contoh adalah dengan pendekatan lingkungan alam sekitar. Sehingga tercipta generasi-generasi yang canggih dan hebat.



DAFTAR PUSTAKA
Barlia Lily, (2008). Mengajar Dengan Pendekatan Lingkungan Alam Sekitar.Subang : Royyan Press
Karli H dan Margaretha. (2002). Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bina Media Informasi. Bandung
Mulyasa E, (2008). Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT. Remaja
Rosda Karya.
Sagala, Syaiful, (2008). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung









0 komentar:

Software Praktis Untuk Posting Blog

0 komentar
Berikut ini adalah sofware wajib bagi Anda yang memiliki puluhan blog sehingga malas untuk posting tiap-tiap blog. Apakah kelebihan software ini? Salah satu kelebihan yang paling saya suka dari blog ini adalah kita bisa posting ke beberapa blog sekaligus tanpa harus login pada tiap-tiap blog. Mudah bukan? Hal ini tentunya akan memudahkan Anda yang memiliki puluhan blog dummy, hanya dengan sekali klik maka artikel akan secara otomatis tersubmit dalam blog.

Software tersebut bernama Blogdesk, bagaimana cara kerjanya?gampang sekali Anda tinggal download software tersebut disini jangan kuatir itu freeware koq jadi bukan barang bajakan dan saya pastikan aman buat Anda. Setelah downlod, langsung install aza ke komputer/laptop Anda, Setelah selesai menginstal buka software tersebut, dan klik kanan pada kolom Blogs dan category, kemudian klik create Blog, masukkan title blog Anda, kemudian masukan juga alamat blog Anda dan pilih Cms yang Anda gunakan, misalnya pilih wordpress, kemudian klik next portnya biarkan default kemudian masukkan usernamu dan password untuk loggin blog wp Anda kemudian next dan finish. Anda bisa memasukkan beberapa blog dalam sofware tersebut.

Untuk posting caranya ketikka/pastekan artikel pada kolom yang tersedia, jangan lupa diberi judul/title. Dan edit sesuka hati Anda, misalnya untuk membold keyword, menambahkan link, membuat rata kanan, atau rata kiri, dan sebagainya. kemudina centang blog yang akan diisi artikel kemudian klik tombol panah berwarna hijau pada toolbar software ini, dan Tara! Blog anda sudah terisi artikel dengan sendirinya, mudah bukan?

Ini alternatife software selain blogdesk, silahkan download juga di :

http://download.live.com/writer

http://bytescout.com/post2blog.html

http://www.zoundry.com/

http://wbloggar.com/download.php

0 komentar:

KONSEP PROFESI KEGURUAN DAN KODE ETIK GURU

47 komentar
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah investasi Sumber Daya Manusia (SDM) jangka panjang. Oleh Sebab itu, tidak heran apabila suatu Negara menempatkan Pendidikan sebagai variable utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negaranya, termasuk di Negara Indonesia. Dalam konteks The Founding Father, tujuan kemerdekaan Indonesia adalah ikut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai isi SPembukaan Undang-undang dasar 1945. Dengan kata lain sudah tercipta sebuah komitmen mulia yang harus dilaksanakan Negara ini.
Dewasa ini pendidikan di Indonesia dihadapkan dengan beberapa permasalahan. Dalam Term of Reference EADC 2010 dengan Tema “Cerdas Indonesiaku” memaparkan bahwa rendahnya kualitas guru di Indonesia merupakan rangkaian dari rantai masalah pendidikan di Indonesia yang harus diberantas hingga ke akarnya. Hal ini berkaitan dengan peran guru yang merupakan komponen penting dalam dunia pendidikan yang berada di barisan terdepan.
Berangkat dari masalah di atas, penulis yang merupakan calon guru ingin membuka pikiran bahwa keprofesionalan harus tertanam kuat pada diri kita. Sudah selayaknya guru mempunyai kompetensi serta tanggung jawab yang tinggi dalam menjalankan profesinya, sehingga nasib pendidikan di Indonesia akan berubah kearah yang lebih baik.

B. Permasalahan Makalah
Untuk mempermudah kita dalam memahami materi tentang Profesi Keguruan, penulis akan membuat rumusan masalah sebagai berikut :
1. Hakikat dari profesi keguruan
2. Pengertian dan ciri-ciri profesi keguruan
3. Pengertian dan fungsi kode etik guru.
4. Deskripsi kode etik dalam pelasaksanaan tugas guru

C. Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini seperti yang tetera dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945, bahwa Indonesia telah berkomitmen menjadikan bangsanya cerdas dan keberhasilan tersebut sedikit banyaknya tergantung pada guru sebagai pasukan terdepan dalam pendidikan. Oleh sebab itu tujuan dibuatnya makalah ini tidak lain untuk Open Mind bahwa keprofesionalan harus dimiliki oleh seorang guru. Bahkan kita sebagai calon guru juga harus berpikir bagaimana menjadi guru yang professional.
Adapun manfaat yang diperoleh dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Kita dapat mengetahui hakekat dari profesi keguruan
2. Kita dapat mengetahui pengertian dan ciri-ciri profesi
3. Kita dapat mengetahui pengertian dan fungsi kode etik
4. Kita dapat mendeskripsikan kode etik dalam pelaksanaan tugas guru.



BAB II PEMBAHASAN

KONSEP PROFESI KEGURUAN
A. Hakekat Profesi Keguruan
1. Melakukan pelayanan dan pengabdian yang dilandasi dengan kemampuan dan filsafat yang baik dan mantap
2. Menampakkan keterampilan teknis yang didukung oleh pengetahuan sikap kepribadian yang dilandasi oleh nilai-nilai/norma-norma perilaku anggotanya

B. Pengertian dan Ciri-ciri Profesi
Secara estimologi, istilah profesi berasal dari bahasa Inggris yaitu profession atau bahasa latin, profecus, yang artinya mengakui, adanya pengakuan, menyatakan mampu, atau ahli dalam melakukan suatu pekerjaan. Sedangkan secara terminologi profesi berarti suatu pekerjaan yang mempersyaratkan pendidikan tinggi bagi pelakunya yang ditekankan pada pekerjaan mental; yaitu adanya persyaratan pengetahuan teoritis.
Menurut Ornstein dan Levine (1984) menyatakan bahwa profesi itu adalah jabatan sepanjang hayat, memerlukan ilmu dan keterampilan, menggunakan hasil penelitian dan aplikasi teori ke praktek, memerlukan pelatian khusus, mempunyai persyaratan masuk, mempunyai otonami dalam ruang lingkup kerjanya, bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil, mempunyai komitmen terhadap jabatan dan klien, menggunakan administrator, mempunyai organisasi yang dikelola anggota profesi, mempunyai kode etik, memiliki kepercayaan publik yang tinggi, mempunyai status sosial yang tinggi, ada kelompok elit untuk menilai keberhasilan
Menurut Volmer dan Mills (1966), Mc Cully (1969), dan Diana W. Kommer (dalam sagala, 2000:195-196), mereka sama-sama mengartikan
profesi sebagai spesialisasi dari jabatan intelektualyang diperoleh melalui study dan training, bertujuan menciptakan keterampilan, pekerjaan yang bernilai tinggi, sehingga keterampilan dan pekerjaan itu diminati, disenangi oleh orang lain, dan dia dapat melakukan pekerjaan itu dengan mendapat imbalan berupa bayaran, upah,dan gaji (payment).
Menurut Sanusi et al (1991) menguraikan ciri-ciri utama profesi adalah suatu jabatan yang memiliki fungsi dan signifikansi social yang menentukan (crusial), menuntun keterampilan dan keahlian tertentu, memerlukan pendidikan tinggi dengan waktu yang lama, berpegang teguh pada kode etik, memiliki otonom terhadap masalah yang dihadapinya, bertanggung jawab terhadap tindakannya. .
Profesi adalah suatu pekerjaan yang dalam melaksanakan tugasnya memerlukan/menuntut keahlian(expertise),menggunakan teknik-teknik ilmiah, serta dedikasi yang tinggi. Keahlian diperoleh dari lembaga pendidikan yang khusus diperuntukkan untuk itu dengan kurikulum yang dapat dipertanggung jawabkan.
Ciri-ciri profesi, yaitu adanya:
1. standar unjuk kerja;
2. lembaga pendidikan khusus untuk menghasilkan pelaku profesi tersebut dengan standar kualitas akademik yang bertanggung jawab;
3. organisasi profesi;
4. etika dan kode etik profesi;
5. sistem imbalan;
6. pengakuan masyarakat
C. Pengertian dan Ciri-ciri Profesi Kependidikan
Profesi menunjukkan lapangan yang khusus dan mensyaratkan studi dan penguasaan pengetahuan khusus yang mendalam. Profesi kependidikan dalam hal ini, guru merupakan suatu profesi karena dia memiliki 6 ciri-ciri yang telah dibahas sebelumnya. Jadi dapat kita simpulkan pengertian dari profesi kependidikan/keguruan adalah keahlian khusus dalam bidang pendidikan, pengajaran,dan pelatihan yang ditekuni untuk menjadi mata pencaharian dalam memenuhi kebutuhan hidup yang bersangkutan (guru) serta menuntut keprofesionalan pada bidang tersebut.

Robert W.Rickey dalam Djam an Satori dkk(2003:119) mengemukakan ciri-ciri profesi keguruan sebagai berikut :
a. Bahwa para guru akan bekerja hanya semata-mata memberikan pelayanan kemanusiaan daripada usaha untuk kepentingan pribadi.
b. Bahwa para guru secara hukum dituntut untuk memenuhi berbagai persyaratan untuk mendapatkan lisensi mengajar serta persyaratan yang ketat untuk menjadi anggota organisasi guru.
c. Bahwa para guru dituntut untuk memiliki pemahaman serta ketrampilan yang tinggi dalam hal bahan ajar, metode, anak didik dan landasankependidikan.
d. Bahwa para guru dalam organisasi profesional, memiliki publikasi profesional yang dapat melayani para guru, sehingga tidak ketinggalan, bahkan selalu mengikuti perkembangan yang terjadi.
e. Bahwa para guru, selalu diusahakan untuk selalu mengikuti kursus-kursus, workshop, seminar, konvensi serta terlibat secara luas dalam berbagaikegiatan“inservice”.
f. Bahwa para guru diakui sepenuhnya sebagai suatu karier hidup (a lifecareer).
g. Bahwa para guru memiliki nilai dan etika yang berfungsi secara nasional maupun lokal.

Adapun ciri-ciri/karateristik profesi keguruan menurut National Association of Education (NEA) antara lain :
1. Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual
Anak yang baru masuk SD, belum bisa baca tulis, belum dapat hitung menghitung dan sebagainya. Setelah diproses melalui pembelajaran, anak tersebut menjadi terampil baca tulis,terampil hitung menghitung. Perubahan ini dapat dikatakan bahwa kegiatan pembelajaran itu didominasi oleh kegiatan intelektual.
2. Jabatan yang menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus
Kita mengenal guru TK, guru SD, guru SLB A, guru SLB B dan sebagainya. Guru-guru itu dalam pendidikannya menggeluti ilmu-ilmu khusus. Guru SLBA misalnya, menggeluti bidang khusus ketunanetraan. Guru SLBB menggeluti bidang khusus ketunarunguan dan kebisuan dan sebagainya. Kenyataan tersebut merupakan bukti bahwa jabatan guru memiliki ilmu-ilmu khusus
3. Jabatan yang memerlukan persiapan professional yang lama
Jabatan guru adalah jabatan yang sedang dan terus berkembang. Dulu untuk menjadi guru SD dipersyaratkan minimal berijazah SPG/SGO, kemudian berkembang menjadi D II PGSD dan sekarang minimal berijazah SI PGSD. Tidaklah mustahil disuatu saat kelak, untuk menjadi guru SD dipersyaratkan minimal berpendidikan formal S III. Meskipun dalam kenyataan di masyarakat, ada guru yang pendidikan keguruannya hanya beberapa bulan, bahkan ada guru yang diangkat dengan latar belakang pendidikan formal non guru. Kejadian-kejadian itu hanyalah tindakan “tanggap darurat”
4. Jabatan yang memerlukan “Latihan dalam jabatan” yang berkesinambungan
Anda sekarang ini mengikuti program SI PGSD sistem ODL (Open And Distance Learning). Sebelumnya pendidikan anda adalah D II PGSD dan sudah berkedudukan sebagai guru. Di sekolah tentunya anda juga mengikuti kegiatan-kegiatan seperti KKG,PKG, KKPS atau kegiatan ilmiah lainnya.
5. Jabatan yang menjanjikan karir hidup dan keanggotaan yang permanen. Jabatan guru dikatakan memenuhi ciri itu jika guru dapat hidup layak dari
jabatannya itu, tanpa harus melakukan pekerjaan lain guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Penghasilan guru yang rendah, diduga menjadi salah satu penyebab mengapa LPTK mengalami kesulitan untuk mendapatkan bahan baku (calon mahasiswa) yang berkualitan.
6. Jabatan yang menentukan standarnya sendiri
Ciri ini belum dapat dipenuhi secara baik oleh jabatan guru di Indonesia, karena standar jabatan guru masih banyak ditentukan oleh pemerintah, bukan oleh para anggota profesi sendiri.
7. Jabatan yang lebih mementingkan layanan diatas keuntungan pribadi
Jabatan guru sudah terkenal luas sebagai jabatan yang anggotanya terdorong oleh keinginan untuk membantu orang lain dan bukan disebabkan oleh keuntungan ekonomi semata. Banyak guru yang memberikan les tanpa memungut biaya dari murid-muridnya.
8. Jabatan yang mempunyai organisasi professional yang kuat dan terjalin erat Jabatan guru di Indonesia sudah memiliki wadah Yaitu PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia). Setiap guru otomatis menjadi anggotanya.
Jabatan guru belum dapat memenuhi secara maksimal ciri-ciri/karateristik itu, namun perkembangan di tanah air menunjukkan arah untuk cirri-ciri tersebut. Usaha untuk ini sangat tergantung kepada niat, prilaku, dan komitmen dari guru sendiri dan organisasi yang berhubungan dengan itu, selain juga oleh kebijakan pemerintah.
KODE ETIK KEGURUAN
a. Pengertian kode etik
1. Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang pokok-pokok kepegawaian, pasal 28 Undang-Undang ini dengan jelas menyatakan bahwa “ Pegawai Negeri Sipil mempunyai kode etik sebagai pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan didalam dan diluar kedinasan.”
2. Dalam pidato pembukaan Kongres PGRI XIII,Basumi sebagai ketua umum PGRI menyatakan bahwa kode atik guru indonesia merupakan landasan moral dan pedoman tingkah laku guru warga PGRI dalam melaksanakan panggalilan pengabdiannya bekerja sebagai guru (PGRI, 1973). Dari pendapat ketua umum PGRI ini dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam kode etik guru indonesia terdapat dua unsur pokok yakni: (1) sebagai landasan moral. (2) sebagai pedona tingkah laku.
Dari uraian tersebut kelihatan, bahwa kode etik suatu profesi adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota profesi di dalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam hidupnya di masyarakat. Norma-norma tersebut berisi petunjuk-petunjuk bagi para anggota profesi tentang bagaimana mereka melaksanakan profesinya dan larangan-larangan, yaitu ketentuan-ketentuan tentang apa yang tidak boleh diperbuat atau dilaksanakan oleh mereka, melainkan juga menyangkut tingkah laku anggota profesi pada umumnya dalam pergaulan sehari-hari di dalam masyarakat.

Adapun kode etik guru Indonesia adalah :
a. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila.
b. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran professional.
c. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan.
d. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar-mengajar.
e. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan.
f. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya.
g. Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan, dan kesetiakawanan social.
h. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sarana perjuangan dan pengabdian.
i. Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.

b. Fungsi Kode etik guru
Pada dasarnya kode etik memiliki fungsi ganda yaitu sebagai perlindungan dan pengembangan bagi profesi .fungsi seperti itu sama seperti apa yang dikemukakan Gibson dan Michel(1945-449)yang lebih mementingkan pada kode etik sebagai pedoman pelaksanaan tugas professional dan pedoman bagi masyarakat sebagai seorang professional.
Biggs dan blocher(1986-10) mengemukakan tiga fungsi kode etik yaitu
1) Melindungi suatu profesi dari campur tangan pemerintah
2) Mencegah terjadinya suatu pertentangan internal dalam suatu profesi
3) Melindungi para praktisi dari kesalahan praktik suatu profesi.
Sutan Zahri dan Syahmiar Syahrun(1992) mengemukakan :
1) Agar guru terhindar dari penyimpangan tugas yang menjadi tanggung jawabnya
2) Untuk mengatur hubungan guru dengan murid, teman sekerja, masyrakat , dan pemerintah
3) Sebagai pegangan dan pedoman tingkah laku guru agar lebih bertanggung jawab pada profesinyau
4) Pemberi arah dan petunjuk yang benar kepada mereka yang menggunakan profesinya dalam melaksanakan tugas
Kode etik guru sesungguhnya merupakan pedoman yang mengatur hubungan guru dengan teman kerja, murid dan wali murid, pimpinan dan masyrakat serta dengan misi tugasnya. Menurut Oteng Sutisna(1986-364)bahwa pentingnya kode etik guru dengan teman kerjanya difungsikan sebagai penghubung serta saling mendukung dalam bidang mendidik peserta didik.
Etika hubungan guru dengan peserta didik menuntut terciptanya hubungan berupa helping relationship(brammer,1979),yaitu hubungan yang bersifat membantu dengan mengupayakan terjadinya iklim belajar yang kondusif bagi perkembangan peserta didik.
Etika hubungan guru dengan pimpinan di sekolah menuntut adanya kepercayaan. bahwa guru percaya kepada pimpinannya dalam member tugas dapat dan sesuai kemampuan serta guru percaya setiap apa yang telah dikerjakan mendapatkan imbalan dan sebaliknya pimpinan harus yakin bahwa tugas yang telah diberikan telah dapat dilaksanakan
Guru sangat perlu memelihara hubungan baik dengan masyarakat untuk kepentingan pendidikan. Guru juga harus menghayati apa saja yang menjadi tanggung jawab tugasnya

c. Deskripsi Kode Etik
 Guru memiliki kewajiban untuk membimbing anak didik seutuhnya dengan tujuan membentuk manusia pembangunan yang pancasila. Inilah bunyi kode etik guru yang pertama dengan istilah ‘berbakti dan membimbing yang artinya mengabdi tanpa pamrih dan tidak pandang bulu dengan membantu (tanpa paksaan, manusiawi)istilah seutuhnya lahir batin, secara fisik dan psikis. Jadi guru harus berupaya dalam membentuk manusia pembangunan pancasila harus seutuhnya tanpa pamrih.
 Menentukan tujuan pembelajaran yang harus dicapai, baik yang bersifat umum maupun khusus
 Menjabarkan materi pembelajaran atas sejumlah unit pembelajaran yang dirangkaikan
 Memberi pelajaran secara klasikal sesuai dengan unit pelajaran yang sedang dipelajari
 Memberikan pertolongan khusus kepada siswa yang belum mencapai tingkat penguasaan yang ditentukan.




BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
a. Hakekat profesi keguruan mengandung arti melakukan pelayanan dan pengabdian yang dilandasi dengan kemampuan dan filsafat yang baik dan mantap dan menampakkan keterampilan teknis yang didukung oleh pengetahuan sikap kepribadian yang dilandasi oleh nilai-nilai/norma-norma perilaku anggotanya.
b. Profesi keguruan adalah keahlian khusus dalam bidang pendidikan, pengajaran, dan pelatihan yang ditekuni untuk menjadi mata pencaharian dalam memenuhi kebutuhan hidup yang bersangkutan (guru) serta menuntut keprofesionalan pada bidang tersebut.
c. Ciri-ciri profesi keguruan yaitu jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual, jabatan yang menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus, jabatan yang memerlukan persiapan professional yang lama, jabatan yang memerlukan “Latihan dalam jabatan” yang berkesinambungan, jabatan yang menjanjikan karir hidup dan keanggotaan yang permanen, jabatan yang menentukan standarnya sendiri, jabatan yang lebih mementingkan layanan diatas keuntungan pribadi, dan jabatan yang mempunyai organisasi professional yang kuat dan terjalin erat.
d. Kode etik Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang pokok-pokok kepegawaian, pasal 28 Undang-Undang ini dengan jelas menyatakan bahwa “ Pegawai Negeri Sipil mempunyai kode etik sebagai pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan didalam dan diluar kedinasan.”.
e. Pada dasarnya kode etik memiliki fungsi ganda yaitu sebagai perlindungan dan pengembangan bagi profesi. Fungsi seperti itu sama seperti apa yang dikemukakan Gibson dan Michel (1945 : 449) yang lebih mementingkan pada kode etik sebagai pedoman pelaksanaan tugas profesional dan pedoman bagi masyarakat sebagai seorang professional
f. Deskripsi kode etik guru dalam pelaksanaan tugas guru adalah :
1. Menentukan tujuan pembelajaran yang harus dicapai, baik yang bersifat umum maupun khusus
2. Menjabarkan materi pembelajaran atas sejumlah unit pembelajaran yang dirangkaikan
3. Memberi pelajaran secara klasikal sesuai dengan unit pelajaran yang sedang dipelajari
4. Memberikan pertolongan khusus kepada siswa yang belum mencapai tingkat penguasaan yang ditentukan


47 komentar:

NASKAH PRODUKSI VIDEO PEMBELAJARAN “CIRI-CIRI MAHLUK HIDUP”

0 komentar
A. Latar Belakang
Guru adalah seseorang yang sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Tanpa adanya guru, kecil kemungkinan siswa dapat melaksanakan proses pembelajaran dengan maksimal. Namun pada suatu saat guru juga dapat menghadapi kesulitan dalam proses pembelajaran. Misalkan pada saat memberikan pembahasan materi mengenai suatu pokok bahasan, banyak siswa yang kurang mengerti terhadap materi yang dijelaskan. Hal ini terjadi karena guru hanya menjelaskan pelajaran yang sulit dimengerti dengan kata-kata saja, meskipun telah diselingi dengan contoh.
Berdasarkan kenyataan tersebut peran media dalam pembelajaran sangatlah besar untuk membantu proses pembelajaran itu sendiri. Dalam menjelaskan pokok bahasan kepada siswanya, guru dapat menggunakan media yang sesuai, baik itu media audio, visual, ataupun media audio visual.
Tidak dapat dipungkiri bahwa kebanyakan dari manusia lebih dapat memahami dan mengerti apa yang dilihat dan didengar secara langsung oleh panca inderanya. Berdasarkan hal tersebut di atas, saya membuat sebuah media pembelajaran yang berbentuk audio visual. Media ini adalah media video pembelajaran yang berjudul “Ciri-Ciri Mahluk Hidup”. Dengan media ini, diharapkan dapat membantu guru maupun siswa untuk memaksimalkan proses pembelajaran

B. SASARAN ATAU AUDIENS
Program video pembelajaran ini ditujukan kepada siswa-siswi Sekolah Dasar kelas VI semester I, pada mata pelajaran IPA.

C. TUJUAN PROGRAM
Setelah menyaksikan dan menyimak program video pembelajaran ini, diharapkan siswa-siswi dapat:
 Mengerti dan memahami ciri-ciri dari mahluk hidup, seperti bernafas, bergerak, makan dan minum, tumbuh, berkembang biak, peka terhadap rangsangan, dan mengeluarkan zat sisa.
 Membedakan mahluk hidup dengan benda mati.

D. DURASI WAKTU
Durasi waktu video pembelajaran ini yaitu 20 menit.

E. FORMAT PROGRAM
Program ini menggunakan format video dokumenter.

F. GARIS BESAR ISI PROGRAM
Dalam video pembelajaran ini berisi tentang ciri-ciri mahluk hidup, seperti:
 Bernafas (Respirasi)
 Bergerak
 Memerlukan makanan dan minuman
 Tumbuh
 Berkembang biak (Reproduksi)
 Peka terhadap rangsangan (Iritabilitas)
 Mengeluarkan zat sisa (Ekskresi

G. SINOPSIS
Program ini menampilkan sebuah video dokumenter tentang ciri-ciri mahluk hidup dengan durasi waktu 20 menit. Tampilan awal dimulai dengan intro atau pembukaan dengan menampilkan beberapa gambar mahluk hidup dan benda mati., lalu diikuti dengan judul dari video ini. Setelah itu bagian-bagian film dari shot-shot dan sekuen-sekuen dokumenter yang menceritakan tentang ciri-ciri mahluk hidup, mulai dari bernafas sampai ekskresi ditampilkan. Dari penampilan tersebut diselingi dengan penampilan presenter yang menjelaskan tentang pengertian dari berbagai macam ciri mahluk hidup tersebut, dan juga beberapa teks atau tulisan tentang ciri-ciri mahluk hidup. Selain itu terdapat juga musik-musik pengiring, baik musik pembukaan, musik pengiring shot, musik jeda, dan musik penutupnya.

H. TREATMENT
1. Pada awal program ditampilkan beberapa gambar mahluk hidup dan benda mati, yang diikuti dengan caption “Mempersembahkan Video Pembelajaran” yang dilanjutkan dengan caption “Ciri-Ciri Mahluk Hidup” sebagai judul program, dan caption “Untuk Kelas VI SEKOLAH DASAR” sebagai penanda video ini untuk siapa, serta caption “Selamat Menyaksikan” sebagai tanda bahwa film akan dimulai.
2. Selanjutnya memperlihatkan potongan-potongan shot yang pendek dari ciri-ciri mahluk hidup.
3. Lalu presenter berbicara sebagai pembukaan video yang menjelaskan garis besar isi video pembelajaran tersebut.
4. Dimulai dari shot-shot film yang menggambarkan ciri mahluk hidup yang pertama yaitu bernafas, dan diiringi dengan suara presenter yang memberikan penjelasan tentang gambarnya. Begitu seterusnya sampai semua shot tentang ciri mahluk hidup habis.
5. Di akhir film shot-shot pendek kembali ditangkan untuk mengingatkan kembali, lalu diikuti dengan presenter yang berbicara dan menyimpulkan isi film tentang ciri-ciri mahluk hidup tersebut serta mengatakan bahwa film tersebut telah selesai.
6. Bagian paling akhir menayangkan kerabat kerja produksi film video pembelajaran, yang diikuti dengan caption “Sekian Dan Terima Kasih”.


I. SHOOTING SCRIPT
No Visual Audio
1. In BlackWipe
LS: Orang Berlari, Pohon, Batu, Sepeda Motor Musik Pembuka: Fade In: In-Up-Normal-Down
2. Fade InLS: Orang Berlari dan CU Caption
“MEMPERSEMBAHKAN VIDEO
PEMBELAJARAN”
Fade Out Musik: Fade In: Up-Normal
3. Fade InCU Caption Judul “CIRI-CIRI MAHLUK HIDUP”
Fade Out Musik: Normal
4. Fade InCU Caption “UNTUK KELAS VI SEKOLAH DASAR”
Fade Out Musik: Normal
5. Fade InCU Caption “SELAMAT MENYAKSIKAN”
Fade Out Musik: Fade Out: Normal-Down-Out
6. In Black Musik Penunggu
7. DissolveMCU:Orang yang sedang
merokok
MCU: Orang yang sedang makan
MS: Orang yang sedang berlari
LS: Anak kecil, orang dewasa, dan orang tua
Cut Musik Tema: Fade In: In-Up-Normal-Down
8. Fade InMS: Presenter berdiri di taman dekat pohon-pohonan
Fade Out Musik Latar:Fade In-Normal-Down
Live:
Adik-adik siswa-siswi yang saya banggakan. Dalam video pembelajaran ini, akan menayangkan film yang membahas tentang ciri-ciri mahluk hidup.
Setelah menyaksikan video ini, adik-adik diharapkan dapat mengerti dan memahami tentang ciri-ciri mahluk hidup, serta dapat membedakannya dengan benda mati.
9. DissolveIn Black
CU Caption “CIRI-CIRI MAHLUK HIDUP”
CU Caption “BERNAFAS (RESPIRASI)” Musik Smash
10. DissolveMS: Orang-orang yang sedang merokok
MS: Orang menghela nafas ngos-ngosan
LS: Sapi yang sedang duduk
CU: Ikan berenang
ECU: Ikan berenang
Fade Out Musik Latar:Fade In-Up-Normal-Down
Off Screen Voice (OSV)
Ciri mahluk hidup yang pertama adalah bernafas atau respirasi. Bernafas yaitu proses pengambilan oksigen dari luar tubuh untuk proses pembakaran bahan makanan di dalam tubuh, dan mengeluarkannya dalam bentuk karbondioksida. Manusia dan hewan mamalia menggunakan paru-paru mereka untuk bernafas, sedangkan hewan laut menggunakan insang untuk pernafasan mereka.
11. In BlackCU Caption “CIRI YANG KEDUA”
CU Caption “BERGERAK” Musik Smash
12. DissolveLS: Orang-orang yang sedang berjalan
LS: Anjing Berlari
LS: Orang-orang yang sedang berlari
MS: Ikan berenang
MS: Orang yang sedang menggerakkan tangan
CU: Tumbuhan
LS: Ayam
Fade Out Musik Latar:Fade In-Up-Normal-Down
Off Screen Voice (OSV)
Ciri mahluk hidup yang kedua yaitu bergerak. Gerak adalah kemampuan mahluk hidup untuk menggerakkan bagian tubuhnya, dan berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Kemampuan manusia, hewan dan tumbuhan dalam bergerak tidak sama. Gerak manusia dan hewan mudah kita amati, karena mereka melakukan gerakan dengan tangan dan kakinya. Sedangkan gerakan pada tumbuhan tidak mudah untuk diamati, tumbuhan bergerak mengikuti arah datangnya cahaya.
13. In BlackCU Caption “CIRI YANG KETIGA”
CU Caption “MEMERLUKAN MAKANAN DAN MINUMAN” Musik Smash
14. DissolveCU dan MS: Orang-orang yang sedang makan/ngemil
MS: Ikan sedang makan
LS: Ayam sedang makan
CU dan MS: Orang-orang yang sedang minum
CU dan MS: Tumbuhan
LS: Sapi sedang makan
Fade Out Musik Latar:Fade In-Up-Normal-Down
Off Screen Voice (OSV)
Ciri mahluk hidup yang ketiga yaitu memerlukan makan dan minum. Makanan dan minuman diperlukan oleh mahluk hidup untuk mendapatkan energi, membangun tubuhnya, dan mengganti bagian-bagian tubuh atau sel-sel tubuh yang rusak. Manusia memakan daging dari hewan yang bisa dimakan, dan memakan biji-bijian atau buah-buahan dari tumbuhan. Hewan juga memakan daging dan tumbuhan. Sedangkan tumbuhan hanya menyerap air dan unsur hara dalam tanah sebagai makanannya.
15. In BlackCU Caption “CIRI YANG KEEMPAT”
CU Caption “TUMBUH” Musik Smash
16. DissolveMS dan LS: Bayi, anak-anak, orang dewasa, dan orang tua.
LS: Anak dan induk ayam
LS: Anak dan induk sapi
LS: Anak dan induk kambing
CU dan MS: Tumbuhan kecil dan besar
Fade Out Musik Latar:Fade In-Up-Normal-Down
Off Screen Voice (OSV)
Ciri mahluk hidup yang keempat yaitu tumbuh. Tumbuh berarti bertambah besarnya ukuran mahluk hidup, berarti yang semula kecil menjadi besar. Pertumbuhan terjadi karena adanya penambahan jumlah sel dan ukuran sel yang membangun tubuh mahluk hidup tersebut. Pertumbuhan pada mahluk hidup dipengaruhi oleh faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam, yaitu adanya zat hormon pertumbuhan dan keturunan. Sedangkan faktor luar misalnya lingkungan tempat tinggal.
17. In BlackCU Caption “CIRI YANG KELIMA”
CU Caption “BERKEMBANG BIAK (REPRODUKSI)” Musik Smash
18. DissolveLS: Ayam betina dan jantan, anak ayam
CU: Telur
MS dan LS: Suami, istri dan bayi
CU dan MS: Tumbuhan
Fade Out Musik Latar:Fade In-Up-Normal-Down
Off Screen Voice (OSV)
Ciri mahluk hidup yang kelima yaitu berkembang biak atau reproduksi. Berkembang biak adalah kemampuan mahluk hidup untuk menghasilkan keturunan. Pada umumnya semua mahluk hidup berkembang biak dengan cara seksual atau kawin. Tapi ada beberapa mahluk hidup yang bisa melakukan perkembangbiakan secara aseksual atau tidak kawin. Tujuan utama mahluk hidup berkembang biak adalah untuk mendapatkan keturunan dan mempertahankan kelangsungan hidup jenisnya.
19. In BlackCU Caption “CIRI YANG KEENAM”
CU Caption “PEKA TERHADAP RANGSANGAN (IRITABILITAS)” Musik Smash
20. DissolveMS: Orang yang bercanda (salah seorang mencubit orang yang satunya)
MS: Orang yang menghalangi sinar matahari, dengan tangannya
CU dan MS: Tumbuhan
Fade Out Musik Latar:Fade In-Up-Normal-Down
Off Screen Voice (OSV)
Ciri mahluk hidup yang keenam yaitu peka terhadap rangsangan atau iritabilitas. Mata dapat melihat karena ada rangsangan cahaya. Kulit juga akan terasa sakit jika dicubit orang. Sedangkan beberapa tumbuhan akan menyiutkan daunnya jika disentuh oleh benda lain seperti putri malu atau lamtoro. Hal ini menunjukkan bahwa setiap mahluk hidup peka terhadap rangsangan dari luar.
21. In BlackCU Caption “CIRI YANG TERAKHIR”
CU Caption “MENGELUARKAN ZAT SISA (EKSKRESI)” Musik Smash
22. DissolveMS: Orang-orang yang sedang merokok
CU: Orang yang keringatan
LS: Sapi dengan kotorannya
MCU:Orang sedang membersihkan kaca(menghembushan nafasnya ke arah kaca)
CU dan MS: Tumbuhan
MS: Kambing dengan kotorannya
Fade Out Musik Latar:Fade In-Up-Normal-Down
Off Screen Voice (OSV)
Ciri mahluk hidup yang terakhir yaitu mengeluarkan zat sisa atau ekskesi. Zat sisa dikeluarkan dari tubuh mahluk hidup sebagai hasil dari proses metabolisme tubuh. Manusia dan hewan mengeluarkan zat sisa dalam bentuk kotoran, air seni, keringat dan karbondioksida. Sedangkan tumbuhan mengeluarkan zat sisa berupa karbondioksida sebagai sisa dari proses pernapasan dan oksigen sebagai sisa proses fotosintesis.
23. In Black Musik Penunggu
24. Fade InMS: Presenter duduk di sebuah taman
Fade Out Musik Latar:Fade In-Normal-Down
Live:
Adik-adik siswa-siswi yang saya banggakan. Demikianlah tayangan video pembelajaran tentang ciri-ciri mahluk hidup. Semoga video ini bermanfaat bagi adik-adik semua, sampai jumpa lagi di lain kesempatan.
25 In Black Musik Penunggu
26. Fade InMCU: Orang yang sedang merokok
LS: Ayam betina dan jantan, anak ayam
MCU: Orang yang sedang makan
MS: Orang yang bercanda (salah seorang mencubit orang yang satunya)
MS: Kambing dengan kotorannya
LS: Anak kecil, orang dewasa, dan orang tua
MS: Orang yang sedang berlari
Fade Out Musik Tema:Fade In: In-Up-Normal-Down
27. CutCU: Animasi kerabat kerja
Penulis Naskah:…………………………
Sutradara:…………………………………
Presenter:………………………………….
Penata Musik:……………………………
Juru Kamera:…………………………….
Editing Film:…………………………….
Perlengkapan:…………………………… Musik:Fade In: Up-Normal-Down
28. CutCU Caption “SEKIAN”
CU Caption “TERIMA KASIH” Musik:Fade In: Down-Under-Out





0 komentar:

MAKALAH KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM

0 komentar

KONSEP DASAR PENGEMBANGAN KURIKULUM


Oleh :
1. WINDA NOVELASARI (201110182)
2. MAHFUDHA Y. NURRISKIYAH (201110184)





PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ABDURACHMAN SALEH
SITUBONDO
2013

















KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas kelompok ini dengan judul “ KONSEP DASAR PENGEMBANGAN KURIKULUM’’ tepat pada waktunya.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Reky Lidyawati, M.Pdi, rekan-rekan, sahabat, dan semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan makalah ini, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun, guna memperbaiki dan menyempurnakan makalah ini.
Secerah harapan yang senantiasa digantungkan, mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan umumnya bagi yang senantiasa membaca.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.






Penulis, 13 Oktober 2013














BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pengembangan kurikulum dapat diartikan sebagai kegiatan menghasilkan kurikulum; atau proses mengaitkan suatu komponen dengan yang lainnya untuk menghasilkan kurikulum yang lebih baik dan/atau kegiatan penyusunan (desain), pelaksanaan, penilaian dan penyempurnaan kurikulum. Pengembangan kurikulum dapat terjadi kapan saja sesuai dengan kebutuhan. Salah satu kebutuhan yang harus diperhatikan dalam kurikulum adalah pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dalam realitas sejarahnya, pengembangan kurikulum tersebut ternyata mengalami perubahan-perubahan paradigma, walaupun dalam beberapa hal tertentu paradigma sebelumnya masih tetap dipertahankan sampai sekarang.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa pengertian dari pengembangan kurikulum dan peran pengembangan kurikulum ?
1.2.2 Hal apa saja yang harus diperhatikan dalam isi pengembangan kurikulum?
1.2.3 Asas apa saja yang mendasari pengembangan kurikulum?


1.3 Tujuan
1.3.1 Utuk mengetahui makna dari Pengembangan Kurikulum dan peran pengembangan kurikulum
1.3.2 Untuk mengetahui dan memahami apa saja yang harus diperhatikan dari pengembangan kurikulum
1.3.3 Untuk mengetahui asa yang mendasari kurikulum







BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pengembangan Kurikulum dan Peran Pengembangan Kurikulum
Pengembangan kurikulum adalah kegiatan menghasilkan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan atau proses yang mengaitkan satu komponen dengan yang lainnya untuk menghasilkan kurikulum. Pengembangan kuri¬kulum juga bisa diartikan sebagai kegiatan penyu¬sunan, pelaksanaan, penilaian, dan penyempur¬naan kurikulum.
Pendapat Zais yang mengartikan pengembangan kurikulum sebagai “….the processes of constructing and implementing curricula”. Mulyani Sumantri mengartikan pengembangan kurikulum sebagai proses perencanaan menetapkan berbagai kebutuhan, mengadakan identifikasi tujuan-tujuan dan sasaran, menyusun persiapan instruksional, memenuhi segala persyaratan kebudayaan sosial dan pribadi yang dilayani kuri¬kulum.
Dalam mengembangkan kurikulum, kita juga harus mengetahui peranan-peranan yang ada di dalam kurikulum. Peranan tersebut yaitu:

1.Peran Konservatif
Kurikulum mempunyai peran konservatif, yakni kurikulum berperan sebagai salah satu instrumen untuk mengkonservasikan kebudayaan suatu bangsa. Tanpa kurikulum yang baik kebudayaan suatu bangsa bisa sirna dalam sekejap karena tidak ada institusi yang meklestarikannya. Dengan mencantumkan dalam kurikulum, kebudayaan suatu bangsa dapat diwariskan kepada generasi berikutnya sehingga anak cucu bangsa tersebut minimal mengetahui adanya kebudayaan nenek moyangnya.

2.Peran Kritis dan Evaluatif
Kurikulum juga memiliki kritis dan evaluatif. Maksudnya, kurikulum dapat dengan kritis menilai dan mengevaluasi keberadaan kebudayaan nenek moyangnya untuk mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalamkebudayaan tersebut.

3.Peran Kreatif
Kurikulum juga mengemban peran kreatif. Maksudnya, kurikulum harus mampu menciptakan kreasi-kreasi baru dalam kaitannya, misalnya dengan kebudayaan yang berkembang dalam masyarakat sehingga kebudayaan tersebut lebih sesuai dengan perkembangan jaman dan tuntutan masyarakatnya.


2.2 Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam isi Pengembangan Kurikulum

Ada 2 hal yang harus diperhatikan dalam kaitannya dengan isi dalam pengembangan kurikulum. Pertama, isi kurikulum didefinisikan sebagai bahan atau materi belajardan mengajar. Bahan ini tidak hanya berisikan informasi,faktual, tetapi juga menyangkup pengetahuan, keterampilan, konsep, sikap dan nilai. Kedua, Dalam proses belajar mengajat ada 2 elemem kurikulum yang berinteraksi secara konstan yakni isi dan metode. Isi menjadi signifikan jika ditransmisikan ke pembelajar dalam beberapa hal dan jalan, dan itulah yang disebut dengan metode atau pengalaman belajar mengajar. Hal yang sama juga berlaku dalam pemilihan metode. Metode yang efektif tetapi tidak disertai dengan kemahiran meramu dan menyajikan isi tidak akan menghasilkan manfaat optimal dalam proses belajar.

2.3 Asas-Asas Yang Mendasari Pengembangan Kurikulum
Telah kita ketahui bersama bahwa mengembangkan kurikulum bukan sesuatu yang mudah dan sederhana karena banyak hal yang harus dipertimbangkan. Ada 4 asas yang mendasari pengembangan setiap kurikulum, yaitu :
1.Asas Filosofis
Sekolah bertujuan mendidik anak agar menjadi manusia yang baik yang ditentukan agar menjadi manusia yang “baik”, yang ditentukan oleh nilai-nilai, cita-cita atau filsafat yang dianut negara, juga guru, orang tua, masyarakat dan bahkan dunia.
2.Asas Psikologis
Dlam asas psikologis dibagi menjadi 2, yaitu :
a. Psikologi Anak, sekolah didirikanuntuk kepentingan anak yakni menciptakan situasi-situasi dimana anak dapat belajar untuk mengembangkan bakat dan potensinya. Kurikulum yang sangat berorientasi pada minat dan perkembangan anak disebut “child centered curriculum”.
b. Psikologi Belajar, pendidikan di sekolah diberikan dengan kepercayaan dan keyakinan bahwa anak-anak dapat dididik, dapat dipengaruhi perilakunya. Anak-anak dapat belajar, meguasai sejumlah pengetahuan, dapat mengubah sikapnya, dapat menerima norma-norma dan dapat menguasai sejumlah keterampilan.



3.Asas Sosiologis
Anak tidak hidup sendiri, terisolasi dari manusia lainnya. Ia hidup dalam suatu masyarakat. Disitu ia harus memenuhi tugas-tugas yang harus dilaksanakannya dengan penuh tanggung jawab, baik sebagai anak maupun sebagai orang dewasa kelak. Tiap anak akan berbeda latar belakang kebudayaannya. Perbedaan ini harus dipertimbangkan dalam kurikulum, disamping perubahan yang terjadi di masyarakat akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

4.Asas Organisatoris
Persoalan yang terkait dengan asas ini ialah bagaimana bahan pelajaran akan disajikan. Pilihan manapun yang digunakan dalam mengorganisasikan kurikulum tidaklah berkaitan dengan soal baik dan buruk.














BAB 3 PENUTUP


3.1 Kesimpulan
Pengembangan kurikulum adalah kegiatan menghasilkan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan atau proses yang mengaitkan satu komponen dengan yang lainnya untuk menghasilkan kurikulum. Pengembangan suatu kurikulum perlu dilakukan karena sesuai dengan beberapa peran yang diembannya peran konservatif, peran kritis dan evaluatif, dan peran kreatif. Jika masyarakatnya berubah, kurikulumnya juga harus disesuaikan. Jika tidak, maka sistem pendidikan formal yang ada akan ditinggalkan oleh masyarakat penggunanya.

3.2 Saran
Dengan dibuatnya makalah ini penulis berharap dapat memberikan sedikit pemahaman kepada siapaun yang membaca makalah ini berkaitan dengan pengembangan kurikulum dan penulis berharap kurikulum yang sekarang dan yang akan datang dapat berjalan sesuai dengan kondisi masyarakat setempat.














DAFTAR PUSTAKA

Dakir. 2004. Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Furchan, Arief,dkk. 2005. Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi di Perguruan Tinggi Agama Isalam. Yogyakarta : Pustaka Belajar
Hamalik, Oemar. 2006. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Idi, Abdullah. 2007. Pengembangan Kurikulum. Yogyakarta : Ar – Ruzz Media

0 komentar: