Stay in touch
Subscribe to our RSS!
Oh c'mon
Bookmark us!
Have a question?
Get an answer!

MAKALAH TEKNIK MENGAJAR DENGAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR

0 komentar
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas kelompok ini dengan judul “TEKNIK MENGAJAR DENGAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR’’ tepat pada waktunya.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen kami Vidya Pratiwi, S.Pd, rekan-rekan sahabat, dan semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan makalah ini, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun, guna memperbaiki dan menyempurnakan makalah ini.
Secerah harapan yang senantiasa digantungkan, mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan umumnya bagi yang senantiasa membaca.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.




Situbondo, 01 Desember 2013



Penulis




BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Program peningkatan mutu pendidikan akan dapat tercapai apabila didukung oleh para guru dengan melaksanakan proses pembelajaran di kelas yang berlangsung baik, berdaya guna dan berhasil guna. Hal ini harus ditunjang oleh adanya kemampuan guru yang memadai, sebab gurulah yang berperan langsung dalam mengajar, mendidik dan melatih para siswa, serta guru pulalah yang sangat berperan dalam meningkatkan mutu penidikan siswa-siswanya. Selain itu guru dipandang sebagai faktor kunci yang setiap hari berhadapan langsung dengan muridnya. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya guru dalam dunia pendidikan.
Media lingkungan alam sekitar sebagai pendidikan di luar ruangan kelas yang berkaitan terutama dengan penggunaan/pemanfaatan sumber daya alam (Lily Barlia, 2008 : 4). Alam sekitar sebagai fundamen pendidikan dan pengajaran memberikan dasar emosiaonal, sehingga anak menaruh perhatian yang spontan terhadap segala sesuatu yang diberikan kepadanya asal itu didasarkan atas dan diambil dari alam sekitar.
Secara harfiah, pembelajaran dengan pendekatan lingkungan sekitar dapat diartikan sebagai proses belajar mengajar yang berorientasi kepada dan berlangsung di lingkungan alam sekitar.
Berdasarkan tujuannya, proses proses pembelajaran dengan pendekatan lingkungan alam sekitar dapat didefinisikan sebagai penggunaan atau pemanfaatan fasilitas-fasilitas yang ada di lingkungan alam sekitar sekolah (Lily Barlia, 2008 : 5). Pendidikan dengan pendekatan lingkungan sekitar, dapat membantu pemenuhan kebutuhan pengetahuan anak didik, juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.


1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa pengertian dari pendekatan lingkungan alam sekitar dan bagaimana konsepnya ?
1.2.2 Model apa saja pembelajaran alam sekitar ?
1.2.3 Teknik apa saja mengajar dengan pendekatan lingkungan alam sekitar ? serta apa saja kelebihan dan kekurangannya ?





BAB 2 PEMBAHASAN
2.1Pengertian dan Konsep Pendekatan Lingkungan Alam Sekitar
Beberapa pendapat mengenai pengertian dan konsep pendekatan lingkungan adalah sebagai berikut:
a) Karli H dan Margaretha (2002: 97), mengatakan bahwa: “pendekatan lingkungan adalah suatu strategi pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sebagai sasaran belajar, sumber belajar, dan sarana belajar. Hal tersebut dapat dimanfaatkan untuk memecahkan masalah lingkungan, dan untuk menanamkan sikap cinta lin-kungan”.
b) Rustaman N (2005:94) mengatakan bahwa “Penggunaan pendekatan lingkungan berarti mengaitkan lingkungan dalam suatu proses belajar mengajar. Lingkungan digunakan sebagai sumber belajar “.
c) Hadiat (1976: 197) mengatakan bahwa: “Pendekatan lingkungan ialah pendekatan melalui lingkungan anak, mendasarkan pelajaran atas keadaan tempat sehari-hari anak-kebun, sawah, hutan, sungai, kampung, industri, alat-alat rumah dan lain sebagainya. Bahan pelajaran disusun atas dasar lingkungan itu”.
d) Nasution N (2000: 5.26), mengatakan: “Pendekatan lingkungan atau karyawisata adalah pendekatan yang berorientasi pada alam bebas dan nyata, tidak selalu harus ke tempat yang jauh, dapat dilakukan di alam sekitar sekolah”.
Dari beberapa pendapat tersebut di atas dapat dikatakan bahwa pengajaran dengan menggunakan pendekatan lingkungan itu esensinya adalah menggunakan atau memanfaatkan lingkungan siswa sebagai sumber belajar untuk keperluan pengajaran dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Dalam pelaksanaannya dapat membawa kelas ke lingkungan dan dapat juga lingkungan dibawa ke sekolah. Ini berarti bahwa pengajaran akan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Mengenai sumber belajar ini Donald P (dalam Sudjana N & Rivai A, 1997 80) mengatakan bahwa: “sumber belajar itu meliputi: pesan (message), manusia (people), bahan (materials), peralatan (device), teknik metode (technique), dan lingkungan (setting)”. Lingkungan sebagai sumber belajar dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu lingkungan sebagai sumber belajar yang dirancang dan lingkungan sebagai sumber belajar yang dimanfaatkan. Contoh lingkungan sebagai sumber belajar yang dirancang antara lain ruangan kelas, studio, perpustakaan, auditorium, laboratorium, aula, bengkel kerja dan sebagainya. Sedangkan lingkungan sebagai sumber belajar yang tidak dirancang antara lain taman, pasar, kebun, sawah, sungai, selokan, kolam, hutan, pabrik, warung, TPA sampah dan sebagainya.
Pemanfaatan lingkungan dalam pengajaran mempunyai keuntungan praktis dan ekonomis. Keuntungan praktis karena mudah diperoleh, sedangkan keuntungan ekonomis karena murah dan dapat dijangkau oleh seluruh siswa. Dengan memanfaatkan lingkungan sekaligus juga memanfaatkan kepedulian siswa untuk mencintai lingkungan belajarnya. Hal ini akan lebih terasa bermakna, bermanfaat dan langsung dapat dirasakan oleh siswa. Dengan demikian baik sekolah yang sudah mempunyai laboratorium lengkap maupun yang sama sekali belum memiliki laboratorium, sama-sama dapat memanfaatkan laboratorium alam sebagai salah satu alternatif proses belajar, terlebih-lebih bagi konteks materi pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah

2.2 Model Pembelajaran Alam Sekitar
Joyce dan Weil (2000) mengemukakan ada empat kategori yang penting diperhatikan dalam model mengajar, yakni model informasi, model personal, model interaksi dan model tingkah laku.
1. Model pemrosesan informasi (Information Processing Models) menjelaskan bagaimana cara individu memberi respon yang datang dari lingkungannya dengan cara mengorganisasikan data, memformulasikan masalah, membangun konsep dan rencana pemecahan masalah serta penggunaan simbol-simbol verbal dan non verbal. Karena itu model ini potensial untuk digunakan dalam mencapai tujuan-tujuan yang berdimensi personal dan sosial
2. Model personal (Personal Family) merupakan rumpun model pembelajaran yang menekankan kepada proses pengembangkan kepribadian lingkungan siswa dengan memperhatikan kehidupan emosional
3. Model sosial (Social Family) menekankan pada usaha mengembangkan kemampuan siswa agar memiliki kecakapan untuk berhubungan dengan orang lain sebagai usaha membangun sikap siswa yang demokratis dengan menghargai setiap perbedaan dalam realitas sosial.
4. Model sistem perilaku dalam pembelajaran (Behavioral Model of Teaching) melalui teori ini siswa dibimbing untuk dapat memecahkan masalah belajar melalui penguraian perilaku kedalam jumlah yang kecil dan berurutan (Syaiful Sagala, 2009 : 180).
Syaiful Sagala, (2009 : 180) mengatakan bahwa gerakan pendidikan yang mendekatkan anak dengan alam sekitarnya adalah gerakan pengajaran alam sekitar, perintis gerakan ini antara lain adalah Fr. Finger (1808-1888) di Jerman dengan “heimatkunde” adalah :
1) Dengan pengajaran alam sekitar, guru dapat memperagakan secara langsung sesuai dengan sifat-sifat atau dasar-dasar pengajaran
2) Pengajaran alam sekitar memberikan kesempatan sebanyak-banyaknya agar anak aktif atau giat tidak hanya duduk, dengar, dan catat saja.
3) Pengajaran alam sekitar memungkinkan untuk memberikan pengajaran totalitas, yaitu suatu bentuk dengan ciri-ciri :
a. Suatu pengajaran yang tidak mengenai pembagian mata pengajaran dalam daftar pengajaran, tetapi guru memahami tujuan pengajaran dan mengarahkan usahanya untuk mencapai tujuan.
b. Suatu pengajaran yang menarik minat, karena segala sesuatu dipusatkan atas suatu bahan pengajaran yang menarik perhatian anak dan diambilkan dari alam sekitarnya.
c. Suatu pengajaran yang memungkinkan segala bahan pengajaran itu berhubungan satu sama lain seerat-eratnya secara teratur
d. Pengajaran alam sekitar memberi kepada anak bahan apersepsi intelektual yang kukuh dan tidak verbalitas.
e. Pengajaran alam sekitar memberikan apersepsi emosional, karena alam sekitar mempunyai ikatan emosional dengan anak

2.3 Teknik-teknik Mengajar dengan Pendekatan Lingkungan Alam Sekitar
Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (1990:210) ada beberapa cara teknik atau cara mengajar dengan pendekatan lingkungan alam sekitar, yaitu :
a. Survey
b. Camping / berkemah
c. Field Trip / karya wisata
Nasution (1976:197) dalam Habiba (2006) mengatakan pendekatan lingkungan atau karyawisata adalah pendekatan yang berorientasi pada alam bebas dan nyata, tidak harus selalu ke tempat yang jauh tetapi dapat dilakukan di lingkungan alam sekitar kita.
a. Praktik Lapangan
b. Mengundang nara sumber
c. Proyek Pelayanan
d. Pengabdian kepada masyarakat

~Kelebihan mengajar dengan pendekatan lingkungan alam sekitar, yaitu :
 Lebih menarik dan tidak membosankan
 Hakikat belajar akan lebih bermakna
 Bahan-bahan yang dapat dipelajari lebih kaya serta lebih faktual sehingga kebenarannya lebih akurat
 Kegiatan belajar siswa lebih komprehensif dan lebih aktif
 Sumber belajar menjadi lebih kaya
 Siswa dapat memahami dan menghayati aspek-aspek kehidupan yang ada di lingkungannya.

~Kekurangan mengajar dengan pendekatan lingkungan alam sekitar, yaitu :
 Volume dan kekuatan suara harus lebih besar, agar dapat ditangkap oleh audiens.
 Guru/dosen harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk memusatkan perhatian audiens.
 Model pembelajaran harus dibuat menarik, variatif
 Sangat tergantung cuaca
 konsentrasi audiens kurang


BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari beberapa penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengajaran dengan menggunakan pendekatan lingkungan alam sekitar adalah menggunakan atau memanfaatkan lingkungan siswa sebagai sumber belajar untuk keperluan pengajaran dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran dengan menggunakan model dan teknik yang sudah ada. Dalam pelaksanaannya dapat membawa kelas ke lingkungan dan dapat juga lingkungan dibawa ke sekolah. Ini berarti bahwa pengajaran akan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

3.2 Saran
Perkembangan teknologi dari tahun ke tahun semakin maju dan kemampuan Sumber Daya Manusia ( SDM ) terus meningkat khususnya bagi seorang guru yang bertugas mendidik dan membimbing siswa agar menjadi anak-anak yang memiliki IPTEK dan siap bersaing dalam menghadapi perkembangan zaman. Untuk itu seorang guru harus kreatif dan inovatif dalam mengajar siswa-siswanya agar tidak membosankan. Salah satu contoh adalah dengan pendekatan lingkungan alam sekitar. Sehingga tercipta generasi-generasi yang canggih dan hebat.



DAFTAR PUSTAKA
Barlia Lily, (2008). Mengajar Dengan Pendekatan Lingkungan Alam Sekitar.Subang : Royyan Press
Karli H dan Margaretha. (2002). Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bina Media Informasi. Bandung
Mulyasa E, (2008). Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT. Remaja
Rosda Karya.
Sagala, Syaiful, (2008). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung









0 komentar: