Stay in touch
Subscribe to our RSS!
Oh c'mon
Bookmark us!
Have a question?
Get an answer!

ARTIKEL TENTANG PRODUKTIVITAS

0 komentar
Mengangkat Produktivitas Fasilitator

Ketika menjadi seorang fasilitator, saya cukup berbangga, karena saat itu saya memiliki empat orang teman fasilitator, yang secara waktu memiliki loyalitas dan komitmen yang teruji. Loyalitas dan komitmen adalah nilai plus. Namun itu bukan hal yang utama. Ada hal yang lebih penting daripada sekedar loyalitas dan komitmen. Apakah itu Produktivitas?
Tanpa produktivitas, loyalitas dan komitmen jadi tidak ada artinya. Jika seorang fasilitator sangat produktif dan memberikan kontribusi yang sangat berarti bagi suksesnya program PNPM Mandiri Perkotaan, terlebih untuk masyarakat dampingan kita, kepuasan dalam bekerja akan menjadi miliknya, bahkan dinikmati banyak orang.
Bagaimana caranya agar seorang fasilitator bisa produktif dalam pekerjaan pendampingannya? Di sini saya tidak bermaksud untuk menggurui Anda, tetapi hanya suatu upaya berbagi pendapat, yang boleh-boleh saja tidak diterima kalau memang tidak sesuai dengan model dan/atau mungkin berbeda dengan cara yang Anda terapkan. Sekali lagi ini, hanyalah sedikit berbagi, dan mungkin bisa dipertimbangkan. Kita mulai secara berurutan:
1. Tetapkan Tolok Ukur (Standar Produktivitas)
Tanpa tolok ukur atau target, jelas kita tidak tahu apakah fasilitator produktif atau tidak. Setelah tahu standar produktivitasnya, seorang fasilitator harus berupaya untuk melakukan lebih dari yang diminta (lampaui target)
2. Fokus Dalam Bekerja
Jika fasilitator tidak fokus dalam bekerja, tidak mungkin produktif. Coba perhatikan hal-hal apa saja yang membuat fasilitator tidak fokus. Misalnya tidak serius, tidak mencintai pekerjaan dan kurang memiliki inisiatif. Itu mungkin hanya sebuah contoh sederhana.


3. Jangan Terlalu Perfeksionis
Kesempurnaan sebuah hasil adalah bagus, tapi menjadi masalah jika itu membuat kinerja fasilitator tidak produktif. Kualitas memang harus, tapi kuantitas (produktivitas) juga harus diperhitungkan.
4. Jangan Menunda
Dengan kita menunda sebuah pekerjaan, sebenarnya waktu penyelesaian pekerjaan itu sendiri akan membengkak lebih lama. Tentu saja hal ini akan berimbas pada minimnya produktivitas.
5. Lebih Smart Dalam Bekerja
Ada banyak fasilitator yang rajin saat bekerja, meski demikian hasilnya tidak maksimal juga. Biasanya hal ini dikarenakan fasilitator tersebut tidak menemukan cara yang efektif untuk meningkatkan produktivitasnya, atau mungkin juga ia membuat pekerjaannya jadi lebih sulit dari yang seharusnya.
Jangan Malas
Agar menjadi fasilitator yang produktif, tentu kita harus mengubah sikap dan kebiasaan buruk itu. Perangi kemalasan dan jadilah fasilitator yang bekerja dengan lebih rajin. Terlebih dalam menghadapi perang dengan kemiskinan.
Semoga kita semua benar-benar menjadi fasilitator pendamping masyarakat yang produktif dan memiliki arti buat masyarakat, bukan hanya sebagai kewajiban memenuhi tuntutan manajemen

0 komentar: