Stay in touch
Subscribe to our RSS!
Oh c'mon
Bookmark us!
Have a question?
Get an answer!

Perbedaan antara Kurikulum Lama dan Kurikulum Baru

0 komentar
Perbedaan antara Kurikulum Lama dan Kurikulum Baru
1. Kurikulum lama berorientasi pada masa lampau, karena berisikan pengalaman-pengalaman masa lampau. Guru mengajarkan berbagai hal yang telah dialami sebelumnya. Di lain pihak, kurikulum baru berorientasi pada masa sekarang, sebagai persiapan untuk masa yang akan datang. Pengajaran berdasarkan unit atau topik dari kehidupan masyarakat serta sesuai dengan minat dan kebutuhan para siswa.
2. Kurikulum lama tidak berdasarkan pada filsafat pendidikan yang jelas, sulit dipahami dan tidak ada kesatuan pendapat di kalangan guru tantang filsafat pendidikan yang dianut tersebut. Akibatnya setiap guru mempunyai tasiran sendiri tentang berbagai hal yang akan di ajarakn kepada siswa sehingga pembelajaran tidak konsisten. Dengan pengalaman yang diperlukan siswa. Di lain pihak kurikulum baru berdasarkan pada filsafat pendidikan yang jelas, yang dapat diajarkan dalam serangkaian tindakan yang nyata dalam kehidupan sehari-hari.
3. Kurikulum lama berdasarkan pada tujuan pendidikan yang mengutamakan perkembangan segi pengetahuan dan keterampilan dengan mengabaikan perekmbangan sikap, cita-cita, kebiasaan dan sebagainya. Belajar lebih ditekankan pada unsur mengingat dan mengerjakan latihan-latihan belaka. Adapun penguasaan pengetahuan dan keterampilan tersebut dimaksudkan untuk memperoleh ijazah atau kenaikan kelas. Sebaliknya kurikulum baru bertujuan untuk mengembangkan keseluruhan pribadi siswa. Belajar bukan untuk memperoleh ijazah, melainkan untuk mampu hidup di dalam masyarakat.
4. Kurikulum lama berpusat pada mata pelajaran yang diajarkan secara terpisah. Terkadang memang diadakan semacam korelasi, tetapi korelasi tersebut hanya dilakukan diantara unsur-unsur tertentu saja dalam beberapa mata pelajaran. Gagasan untuk memadukan beberapa mata pelajaran telah ada, namun masih merupakan suatu broad filed (bidang studi) yang sempit. Dalam kurikulum lama mata pelajaran hanya berfungsi sebagai alat. Sebaliknya kurikulum baru disusun berdasarkan masalah atau topik tertentu. Siswa belajar dengan mengalami sendiri, sehingga terjadi proses modifikasi dan penguatan tingkah lau melalui pengalaman dengan menggunakan mata pelajaran. Oleh karena itu, kurikulum disusuun dalam bentuk bidang studi yang luas atau dalam bentuk integrasi dari semua mata pelajaran.
5. Kurikulum lama hanya didasarkan pada biku pelajaran (texbook) sebagai sumber bahan dalam mengajarkan mata pelajaran. Meskipun buku-buku sumber tersebut sering diperbaiki, namun seringkali bahan yang terkandung di dalamnya tidak up to date lagi, bahkan seringkali pemilihan bahan tidak selaras dengn filsafat dan tujuan pendidikan yang hendak dicapai. Berbagai permasalahan dalam masyarakat sering yang sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa pun tidak pernah disinggung. Sebaliknya, kurikulum baru bertitik tolak dari masyarakat dalam kehidupan keseharian. Yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan, minat dan kebutuhan individu. Bahkan sumber yang paling luas adalah masyarakat itu sendiri, sedangkan buku hanya menjadi sumber pelengkap.
6. Kurikulum lama dikembangkan oleh masing-masing guru secara perorangan. Gurulah yang menentukan mata pelajaran dalam kurikulum, mereka yang menentukan bahan dan pengalaman belajar yang akan diajarkan dan mereka pula yang menentukan sumber bahan. Pendek kata, berhasil atau tidaknya kurikulum bergantung pada guru secara perorangan atau dengan kata lain guru merupakan seorang cardinal factor dalam keberhasilan kurikulum di sekolah. Di lain pihak kurikulum baru dikembankan oleha sekolompok guru secara bersama-sama atau oleh departemen tertentu. Setiap guru terikat pada konsep yang telah di susun oleh kelompok atau departemen tersebut , dengan tidak mengurangi kebebasan guru untuk mengadakan beberapa penyesuaian dalam batas-batas tertentu.

0 komentar: